Tuesday 30 May 2017

Tadinya Saya Kepincut (YAMAHA) AEROX 155 tapi Kecewa Sama Salesnya, Akhirnya Ambil (HONDA) Vario 150 Aja



[caption id="attachment_2437" align="aligncenter" width="650"]Produk dengan value yang tinggi dari Yamaha Indonesia Motor Manufacturing sering kali menjadi sasaran empuk ulah oknum sales-sales nakal Yamaha Produk dengan value yang tinggi dari Yamaha Indonesia Motor Manufacturing sering kali menjadi sasaran empuk ulah oknum sales-sales nakal Yamaha[/caption]


Tadinya Saya Kepincut AEROX 155 tapi Kecewa Sama Salesnya, Akhirnya Ambil Vario 150 Aja. Demikian yang diungkapkan Drajat S., di channel youtube sukanyamotor.com di vidio Komparasi honda vario 150 vs Yamaha Aerox 155. Menunjukkan kejengkelannya kepada sales-sales nakal Yamaha. Bunyi komentar komplitnya adalah sebagai berikut "...tadinya saya mau ambil aerox krn kepincut body gambot dan ban lebar tp kecewa sama salesnya, akhirnya ambil vario aj...". Keadaan yang sangat tidak menguntungkan bagi pabrikan Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) hanya karena ulah segelintir oknum sales-sales nakal Yamaha. Produk hebat yang digadang-gadang bakalan sukses di lapangan harus mentah ditangan ujung tombak penjualan, para sales.



Jurus aji mumpung, andalan sales-sales nakal Yamaha yang berpemikiran picik nan sempit. Mumpung ada produk bagus, mumpung lagi trending,...manfaatin aja demi keuntungan diri pribadi. Harga di up, beli cash dipersulit dengan puluhan alasan dusta penuh tipu muslihat ala sales-sales nakal Yamaha. Konsumen dirugikan dan yang pasti pabrikan Yamaha Indonesia Motor Manufacturing pun juga mesti menanggung kerugian akibat ulah sales-sales nakal Yamaha ini. Yang paling nyata adalah nama baik dealer Yamaha, JELEK. Karena sudah menjadi rahasia umum kalau beli motor di dealer Yamaha secara cash itu syusahnya minta ampun. Bakalan 'dipersulit' sama oknum sales-sales nakal Yamaha. Paling buruknya adalah kalau calon kastemer sudah kadung illfeel duluan, belum juga membuktikan sendiri datang ke dealer-dealer Yamaha terdekat tapi mereka sudah males duluan. Akhirnya berpindah ke lapak tetangga. Sekali lagi hanya karena ulah segelintir oknum sales-sales nakal Yamaha.




Pihak Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) sebenarnya sudah melakukan tindakan preventif terkait dengan isu yang negatif ini. Dari teguran kepada sales-sales nakal Yamaha sampaipun tindakan-tindakan tegas lainnya semisal pemecatan pun sudah dilakukan. Namun sepertinya hasil real di lapangan masih jauh panggang daripada api. Masih banyak oknum sales-sales nakal Yamaha bergentayangan di dealer-dealer resminya.


Herannya, mengapa isu sejenis seakan tidak pernah ditemukan pada pabrikan Honda ? Kok cuman Yamaha. Klo alasannya karena ms (market share) AHM sudah tinggi jadi para sales AHM sudah berlimpah bonus sehingga tidak perlu nyari sampingan, sepertinya kok enggak juga. Wong dari pabrikan dengan ms kecilpun seperti suzuki dan Kawasaki tidak pernah terdengar praktik seperti itu. So, why ? Apakah karena proses rekrutmen yang salah dari jajaran human resources Yamaha ?


Last, cmiiw..

0 comments:

Post a Comment

Gimana bro ?