Friday 3 March 2017

Daya Serap Market untuk KTM Duke 200, Dari Sentimen Merk Sampai Promosi yang Nanggung

[caption id="attachment_1556" align="aligncenter" width="650"]logo_KTM_sukanyamotor Made in Austria[/caption]

Daya Serap Market untuk KTM Duke 200, Dari Sentimen Merk Sampai Promosi yang Nanggung. KTM Duke 200, 26HP, 128 Kg, eropa punya, bandrol cuma 33 juta,... gak laku. Nasibnya hampir sama dengan Bajaj Pulsar 200NS. Namun ada pros dan cons nya. Pros nya, Bajaj Pulsar 200NS waktu itu dipasarin sama Kawasaki Motor Indonesia, jadi penetrasinya lebih luas jika dibandingkan dengan KTM Duke 200 saat ini. Cons nya, ada embel-embel nama "BAJAJ" (sekalipun sudah bau-bau KTM juga), yang mana biker sini (utamanya fans nya) sudah kadung jengkel kalau gak mau dibilang muak dengan merk ini. Tentunya setelah berulangkali dibikin patah hati. Nah, disini KTM setidaknya punya nilai lebih, brand mentereng warna ngejreng dengan gen eropa punya. Tapi... tetep saja nggak laku.

Kalau dibuat perbandingan lagi, sama kok dengan nasib mobil-mobil eropa. Selalu saja kalah bersaing dengan mobil-mobil Asia, khususnya Jepang. Padahal soal kualitas jangan ditanya... kenyamanan oke punya... keamanan berkendara ? mereka jagonya. Tetep aja gak laku, setidaknya jika dibandingin sama Toyota dan Honda. Memang sih, klo bicara harga, umumnya mobil eropa sedikit lebih mahal ketimbang mobil Jepang. Hnaa ini... sudah eropa, build quality jangan bandingkan dengan merk Jepang, performa juara, hargapun so so lah... tapi kok tetep aja gak laku ?

[caption id="attachment_1214" align="aligncenter" width="650"]KTM-200-Duke-Latest-HD-Images Jujur, ndak ada lawan yang seimbang untuk motor ini di kelasnya (cmiiw)[/caption]

Dosa terbesarnya cuman satu, merknya bukan Honda. atau Yamaha, atau suzuki, atau Kawasaki... Mo motor punya value setingkat dewa kek, mo harga diskonan kek, kalo bukan dari empat kawanan Jepang itu, jangan harap bisa laku dimari. Butuh effort yang berlipat-lipat untuk menjualnya. Karena motor semisal KTM Duke 200 sebenarnya hanya untuk konsumsi biker enthusiast yang jumlahnya terbatas, yang rata-rata mereka mengidap penyakit anti mainstream stadium empat. Mereka rata-rata juga punya kecanduan hebat akan value sebuah kendaraan. Gak peduli apakah nantinya harga jual bakalan terjun bebas, ribet nyari spare part, bengkel resmi susah, atau bahkan ancaman dealer minggat... rata-rata mereka gak peduli dengan yang demikian.

Untuk kalangan umum, mereka butuh pendekatann ekstra.Mereka butuh merasakan 'feel'nya naek motor ini. Dari remasan kopling tangan kiri sampai turun ke persneling di ujung kaki kiri (pula). Promo via test ride yang masiv kek, jangan tanggung-tanggung. Kalau cuman modal display di mall-mall, lempar brosur di jalan protokol atau lewat corong media sosial, gak bakalan ngefek bro. Percuma bin sia-sia. Dus, kalo ada omongan miring soal motor ini, dari dibilang motor India lah, kualitas India lah... manajemen KTM Indonesia mestinya cepat tanggap dan memberikan edukasi kepada khalayak, nggak cuman diem aja. Motor keren di BC kok diem aja. Emas tetap lah emas walau di tong sampah... ah prett. Lihat itu Bajaj yang rontok pada akhirnya, Terus dealer moge semisal Harley Davidson, Ducati... cabang-cabangnya mulai pada keringet dingin kan ? bahkan sudah ada yang tutup usia pula. Gimana ntu ?

Last, cmiiw...

0 comments:

Post a Comment

Gimana bro ?