Tiba-tiba ada rasa kangen sama motor jelek itu. Motor item, buluk, murahan, lemot pula. Tapi, tak apalah, namanya juga soulmate apapun itu ya tetep soulmate. Temen berbagi rasa, tempat curhat securhat-curhatnya. Mo berkeluh kesah kek apapun dianya sante aja kok, diyeeeem aja. Ahahaha... namanya juga motor.pict by : krazyinlove.com
Entahlah, rasanya ingin ambil kunci kontaknya, pegang stang dan behelnya, lalu kluarkan badan bongsor itu dari peraduan. Posisikan kunci ke ON, pencet engine starter, plintir gas, dan... bruummm...bruummm.... Suaranya jelek sih. Maklum cuman knalpot after market harga ratusan ribu. Lebih mirip berisik ketimbang merdu.
Tak perlu berlama-lama, teken tuas kopling lalu plintir gas, masuk ke gigi satu. Lepas pelan-pelan tuas koplingnya, motor pun melaju. Mengikuti arah tak pasti layaknya padi-padian yang tertiup angin pegunungan. Berjalan santai seperti dipantai, membiarkan semilirnya udara malam meretas bulir-bulir kesedihan. Tak lupa sesekali merasakan sensasi liarnya cornering dalam kecepatan menengah atas ditikungan-tikungan tajam. Kemudian saat jalanan lengang gelondang, throtle pun dimainkan. Mengecap torsi yang... yahhh cukupan lah untuk menghempaskan beban-beban kehidupan di jalanan usang. Menghempaskannya, meninggalkannya... Membiarkan kami melaju menikmati gelapnya malam. Seperti itulah soulmate.
Last, cmiiw...
0 comments:
Post a Comment
Gimana bro ?