Soalnya kemarin masih diliputi kebahagiaan, keharuan, kebanggaan (lebay...) atas keberhasilan ini. 22 tahun brad !!!, bayangin... seakan-akan menemukan oase ditengah terik padang pasir, begitu menyegarkan. Apalagi keberhasilan tersebut dibalut dalam penampilan yang luar biasa. Sungguh, penampilan timnas U-19 adalah yang paling memukau yang pernah saya lihat. Mengalahkan penampilan timnas senior di piala asia beberapa waktu lalu (menang dengan Bahrain 2-1 kala itu) yang juga wow penampilannya, imho. Benar-benar sajian yang menghibur sekaligus menguras emosi.
Lebih bertenaga, torsi ekstra, permainan mantap, skill mumpuni, visi bermain yang dewasa plus ditunjang dengan stamina 120(+) menit tanpa lag.
Stamina, diantara sekian banyak hal yang menarik untuk dibahas, terlihat sangat menonjol pada timnas ini. Setidaknya terlihat di dua pertandingan terakhir, kala melibas Timur Leste di semi final dan ketika menundukkan Vietnam di partai puncak. Parameternya jelas, ketika pemain Timur Leste satu persatu berjatuhan akibat kram dikarenakan kelelahan yang teramat sangat, pemain-pemain timnas masih tetap full throttle, gas poll rem doolll..., hehe... Demikian juga waktu melawan Vietnam. 60 menit pertama saya katakan permainan Vietnam sangat bagus, bahkan lebih bagus dibandingkan permainan Timnas U-19. Sayangnya permainan yang menawan tersebut tidak didukung dengan stamina ekstra. Setelah 60 menit, kelelahan yang melanda telah membuat beberapa pemain Vietnam berjatuhan, kram. Selain itu koordinasi permainan pun menjadi goyah. Passing salah, kontrol bola yang tidak maksimal, dll. Berbeda halnya dengan Timnas U-19, tetap segar bugar. Alhasil setelah 60 menit, kendali pertandingan bisa diambil alih dari Vietnam. Memang sih, sesekali Vietnam sempat membahayakan gawang Indonesia. Untungnya kebugaran fisik kiper mampu menjaga konsentrasi bermain untuk mementahkan peluang-peluang tersebut.
Man of the match ? banyakk..., semua pemain timnas U-19 adalah Man of The Match. Tapi justru gak adil klo kita pukul rata seperti itu. Setidaknya ada empat pemain yang permainannya sangat menonjol. Pertama, tentu saja kiper. Itu tidak bisa diganggu gugat dalam game yang berujung pada tos-tosan, adu pinalti. Namun demikian selain sukses menahan 2 tendangan algojo Vietnam, penampilan Ravi Murdianto sepanjang pertandingan sangat ciamik. Puncaknya ketika dia head to head dengan penyerang Vietnam, alhamdulillah tidak berbuah gol.
Yang kedua adalah Ivan Dimas, Kapten sekaligus playmaker bagi tim. Kesempurnaannya sebelum melakukan tendangan penalti (yang gagal) pada Final AFF U19 hampir saja dilupakan oleh suporter Indonesia andai saja tim ini gagal menjadi juara. Padahal Kegagalannya melakukan pinalti tak sebanding dengan torehan gol serta matangnya jiwa kepemimpinan atas rekan-rekannya selama turnamen ini digelar. Tenang, cerdik dengan visi bermain yang matang yang (sepertinya) belum pernah dimiliki oleh playmaker-playmaker indonesia yang lain.
Ketiga, Udin 'sedunia'...!!!, Yeahh, Ilham Udin Armayin, gelandang sayap bertenaga, penendang terakhir penentu kemenangan asal Ternate ini sepertinya tidak pernah kehabisan tenaga. Berlari dan terus berlari, mengingatkan pada sosok gelandang badak timnas Italia, Gennaro Ivan Gatusso. Powerfull, ulet dan ngotot... karakter seorang breaker di lini tengah.
Ke-empat. Reza Pahlevi Maldini atau Maldini Pali atau panggil saja Maldini. jujur saja nama yang keempat ini cenderung bersifat subyektif, karena nama inilah satu-satunya yang membuat saya penasaran. Se-jago apasih sampai diberi nama Maldini ? Benar saja, pertama kali melihat cara Maldini mendrible bola langsung terbersit pikiran bahwa dribling-nya beda dengan teman-temannya. Khas, cerdas dan matang..., Sayang dipartai puncak dia tidak bermain penuh.
Terakhir, semua punggawa Timnas U19 Luar Biasa. Terutama sang pelatih, Indra Sjafri, yang berhasil menemukan talenta-talenta muda berbakat asli Indonesia dan meramunya kedalam satu tim juara. Dari dalam hati kami ucapkan terimakasih sedalam-dalamnya atas kemenangan, kebahagian, kebanggaan yang telah kalian berikan kepada bangsa ini. Terimakasih adik-adikku, terimakasih...
0 comments:
Post a Comment
Gimana bro ?