[caption id="" align="alignnone" width="660" caption="Yamaha Byson, motor keren yang gak laku (iwanbanaran.com)"][/caption]
Tidak ada yang salah dengan penampilan Yamaha Byson. Semua sepakat (imho) bahwa Yamaha Byson adalah motor entry level dengan tampang maksimal, moge look. Apalagi varian facelift nya, lebih ganteng maksimal dari pendahulunya. Shroud lebih besar, namun gak sampai kedodoran layaknya Honda New MegaPro. Tanki makin kekar, meski banyak yang nyinyir dengan konsep kondomnya (padahal hampir rata2 motor besar tankinya berkondom lho, wkwkwk...). Konsol digital baru. Jok terpisah, terlihat lebih eksklusive dan sporty. Dan lain-lain, dan lain-lain...
[caption id="" align="alignnone" width="650" caption="Yamaha scorpio, mesinnya sangat berpotensi mendongkrak popularitas Yamaha Byson"][/caption]
Tapi kok gak laku ? nah loo... isu tenaga lemot, power gak segalak tampilannya sepertinya cukup membunuh eksistensi motor ganteng ini. Padahal kalau boleh jujur, tenaga motor 150cc, khusus yang sohc, rata-rata powernya 11-12 lah. Gak jauh-jauh amat bedanya. Dan kalau memang isu power lemot itu sangat urgent, kenapa YAMAHA tidak memakai mesin scorpio saja, untuk diaplikasikan ke Byson ? swap engine ? meski ada penambahan cost production tentunya gak terlalu signifikan.
[caption id="" align="alignnone" width="846" caption="Bagaimana jika Byson diurus AHM ?"][/caption]
Penyebab ke dua adalah (mungkin) merk (imho). Yup, merk YAMAHA. Andai saja si Byson itu ber merk HONDA, mungkin akan lebih laku dengan predikat sangat keras. Tidak hanya dari sisi branding yang lebih kuat melainkan dari sisi marketingpun lebih powerfull ketimbang YAMAHA. Sudah mahfum kalau markeeting Honda itu sangat ganas. Dari penetrasi lapak offline yang sampai ke mini market - mini market terdekat hingga sistem kredit dengan cicilan Rp. 0,- bisa mereka lakukan.
Monday 16 November 2015
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
Gimana bro ?