Friday 22 August 2014

Gimana kalau Pabrikan 'Kecil' Cucuk-cucukan dengan Pabrikan Besar di Area Blue Ocean ?

Raja kelas 250 cc, dulu (motorcycle-usa.com)

Boleh dikatakan inilah yang terjadi sekarang diranah dunia otomotif Indonesia, khususnya roda dua. Ketika pasar motor 250cc yang dulu hanya dimainkan oleh satu pabrikan saja, Kawasaki, kini 2 pabrikan besarpun, Yamaha dan Honda, tiba-tiba ikut nyemplung mencari peruntungan di dalamnya. Tentu ini sebuah ancaman besar bahkan mengarah ke bencana bagi pabrikan sekelas Kawasaki. Kalau tidak hati-hati bisa jadi armada Kawasaki bakal kocar-kacir.

Sebelum lebih jauh, mari sedikit refresh pengetahuan kita mengenai blue ocean. Menurut sumber yang bersliweran di google dan wikipedia, strategy blue ocean merupakan strategy bisnis yand dilakukan oleh pelaku bisnis dengan menciptakan value inovation pada ruang pasar yang tidak dilirik oleh kompetitor lain sehingga terciptalah persaingan yang tidak relevan.

Sebagaimana Kawasaki, mereka menawarkan Ninja 250cc manakala pabrikan lain sama sekali tidak tertarik dengan pasar ini. Alhasil Ninja 250cc dengan leluasa menguasai pasar yang mereka ciptakan sendiri. Saking leluasanya, butuh waktu bertahun-tahun untuk melihat ada perubahan pada ninja 250, minor change sekalipun. Mungkin bagi pabrikan Kawasaki berpikir, buat apa ada update ? toh gak ada saingan.

Honda CBR250R belum cukup kuat melawan Ninja 250 (http://motoroids.com/)

Keadaan sedikit memanas manakala pabrikan motor terbesar di dunia, Honda, mengeluarkan CBR250cc. Meskipun masih belum membuat pabrikan Kawasaki full kepanasan tapi sudah cukup untuk membuat pabrikan ini mulai pasang kuda-kuda. Beruntung, CBR250 hanya berbekal satu cylinder. Masih kalah dengan Ninja 250 yang sudah dua cylinder yang ternyata lebih match dengan selera biker kita. Apalagi paska di releasenya Ninja 250 mono yang dibandrol jauh lebih murah, bahkan dengan CBR150R sekalipun (sebelum kena diskon), praktis perlawanan Honda CBR250 hanya tinggal cerita.

Yamaha R25, penantang tangguh Ninja 250 (http://7leopold7.com/)

Masalah benar-benar muncul setelah Yamaha yang bak pahlawan kesiangan muncul dengan R25-nya. Berbekal jumlah cylinder yang sama tapi dengan tenaga yang lebih powerfull plus kelebihan-kelebihan disisi yang lain (desain, ergonomi, harga, brand, dll...) membuat Yamaha R25 benar-benar mimpi buruk bagi Kawasaki, khususnya armada ninja 250-nya. Keadaan semakin jelas manakala inden online yang diselenggarakan YIMM selama kurang dari 25 jam telah berhasil menggait 2677 penginden. Bandingkan dengan rata-rata penjualan Ninja 250 perbulan yang ada diangka 2000-an 'saja.

Next target kah ? (http://harganew.com/)

Case pada ninja 250 cc ini tentunya menjadi warning bagi pabrikan Kawasaki yang selama ini menikmati market blue ocean sendirian, tanpa kompetitor. Bahkan seolah-olah sudah dicap pemain spesialis blue ocean market. Bayangkan jika pabrikan 'besar' dengan segala nilai 'plus'nya seperti Honda dan Yamaha juga ikut-ikutan main di motor garuk yang selama ini juga hanya dihuni oleh Kawasaki dengan varian KLX-nya. Terus Kawasaki mo jualan apa ?

Hal lain yang bisa kita ambil dari case ini adalah bahwa market 'mainstream'/red ocean telah bergeser menggerus market (yang dulunya) masuk kategori blue ocean.

Last, cmiiw...

0 comments:

Post a Comment

Gimana bro ?